ALIRAN-ALIRAN SENI LUKIS
MODERN
Oleh: Abdul Aziz SPd
Seni rupa
murni mengalami perkembangan-perkembangan sesuai dengan peradaban zaman. Karya
seni rupa murni yang sangat pesat perkembangannya adalah seni lukis dengan
berbagai aliran (gaya), terutama di negara-negara Eropa seperti Belanda, Perancis,
Belgia, Spanyol, Italia, Inggris dan Austria. Bahkan pengaruh seni lukis
modern juga berkembang di Indonesia yang dipelopori oleh Raden Saleh Syarif
Bustaman.
Aliran-aliran
seni lukis modern antara lain:
1. Klasikisme
Aliran
Klasikisme muncul sebagai reaksi terhadap aliran seni Barok yang cenderung berorientasi pada gereja dan
raja. Aliran seni ini berkembang pesat pada zaman Renaissance di Eropa
(Perancis) untuk mengembalikan kejayaan seni klasik Yunani dan Romawi. Aliran
seni lukis Klasikisme memiliki ciri-ciri antara lain kaku/satatis, banyak
menggunakan warna dingin/kurang berperasaan, obyek yang dilukis tentang
mitologi/sejarah, tidak adanya gerak yang berlebihan, dan pencahayaan
sederhana.
Tokohnya antara
lain Jacques Louis David , Watteau, Ringaud, Viee Lebrun, Fragnorad, dan
Marisot Boucher.
2. Neoklasisisme
Aliran seni
lukis Neoklasikisme merupakan kelanjutan aliran Klasikisme (seni Klasik ke dua)
yang memiliki ciri-ciri antara lain sederhana, dingin, terkesan kaku, objek
lukisan sekitar lingkungan istana/tokoh agama, bersifat intelektual/akademis, semua
bentuk dibatasi dengan garis nyata, berkesan tenang dan agung. Pelopor aliran
ini adalah Jacques Louis David dan Jean Auguste Dominique Ingres.
3. Romantisme
Aliran seni lukis ini lebih
banyak menggambarkan adegan-adegan dramatis/kegetiran/dahsyat, penuh
ketegangan-ketegangan, ungkapan gerak berlebihan/penuh khayal (perasaan), mengungkapkan
kejadian kuno yang fantastis, komposisi lebih hidup, dan warna cenderung cerah.
Salah satu lukisan bergaya Romantisme yang sangat terkenal adalah karya
Gericault yang berjudul “Raft of Medusa”. Aliran seni lukis Romantisme dipelopori oleh Eugene
Delaxroic (Perancis), Theodore Gericault (Perancis), Fransisco Goya (Spanyol),
Rubens (Belanda), William Turner (Inggris), Cemille Corot, dan Millet.
Pelukis legendaris dunia dari Indonesia
yang menganut aliran Romantisme adalah Raden Saleh Syarif Bustaman. Beliau
dianggap sebagai pelopor seni lukis modern di Indonesia. Namun sayang,
sepeninggal Raden Saleh seni lukis di Indonesia sempat vakum cukup lama, karena
tidak ada kader (penerus) beliau. Karya-karya Raden Saleh yang terkenal antara
lain Seorang tua dan Bola
Dunia (1835), Berburu Banteng (1851), Bupati Majalengka (1852), Penangkapan
Pangeran Diponegoro (1857), Harimau Minum (1863) dan Perkelahian dengan Singa
(1870).
4. Naturalisme
Aliran seni lukis gaya Naturalis merupakan aliran yang
lebih mengutamakan keindahan yang dilebih-lebihkan serta banyak terinsiparasi
obyek alam. Hasil karya seni lukis Naturalisme banyak berupa lukisan potret
atau pemandangan alam yang dibuat sangat indah, cantik, dan mempesona.
Ciri-ciri
lukisan gaya Naturalisme antara lain mengutamakan keindahan/kemolekan yang
berlebihan, pengaturan komposisi lebih bebas, warna-warna lebih
cerah/meriah/harmonis, banyak mengambil obyek alam/potret diri, dan kaya akan
fantasi. Pelukis naturalis yang terkenal antara lain Rembrant Harmenz van Rijn,
Jon Constable, Petrus Paulus Rubens, Claude, Gainsbrough, Rudolf Bonnet, Le
Mayeur, R. Locatelli dab Albercth Dure, Wakidi, Abdullah Surya Soebroto, RM
Pirngadi, Wahdi Sumanta, Dullah, Arfial
Arsad Hakim, dan Basuki Abdullah.
Aliran seni
lukis realisme adalah aliran seni lukis yang menggambarkan kesan apa adanya/riil/nyata
dan tanpa dibuat-buat (bukan ilusi). Aliran seni lukis Realis mendapatkan
tempat tersendiri setelah berhasil menandingi aliran seni lukis Romatik yang
lebih menonjolkan ilusi.
Gerakan
seni lukis Realisme dipelopori oleh Francisco Jose de Goya (Spanyol), Honore
Daumier (Perancis), Gustavo Courbet (Spanyol), Leaonardo Da Vinci (Italia), Rembrant
Van Rijn (Belanda), George Hendrik Breitner, S. Soedjojono, Barli Sasmitawinata, Trubus Sudarsono, Joko Pekik, Wardoyo,
dan lain-lain.
6. Impressionisme
Impressionisme adalah aliran seni lukis yang mengutamakan ketepatan efek
pencahayaan sesaat. Gerakan seni lukis ini muncul pada abad ke-19 di Paris (Perancis).
Aliran seni lukis Impressionisme sering juga dinamakan realisme cahaya (light
painting). Seorang pelukis Impressionisme dituntut menguasai kemampuan melukis
dalam situasi pencahayaan saat itu juga. Oleh sebab itu mereka harus bisa
memperhitungkan pewarnaan yang tepat, lukisan tidak perlu detail, dan berusaha
menghilangkan kesan garis.
Pelopor
gerakan seni lukis Impressionisme antara lain Pierre Auguste Renoir, Claude
Monet, John Counstable, Richard Poker Bonington, Marisot, Alfred Sisley, Mary
Cassat, Jean Francois Millet, Eduardo Manet, Edgar Degas, Pisarro, George
Seurat, Jan Vermeer, Paul Cazanne, Paul Gaugin, Henri Braekeloer, dan lain-lain
7. Ekspressionisme
Aliran seni
lukis ekspressionisme adalah aliran seni lukis yang mengutamakan ekspresi
(curahan batin/emosi), nafsu dan sensasi. Bila kita amati, obyek lukisan aliran
ini lebih banyak berupa goresan-goresan warna atau coretan yang terkesan
spontan, obyek lebih bebas, sarat akan simbol-simbol, namun memiliki sentuhan dan
bentuk yang artistik.
Tokoh
pelukis aliran ekspressionisme antara lain Vincen van Gogh (Belanda), Gaugin,
Cazanne, Munch, Hodler, Emil Nolde, Fritz Bleyl, Erich Heckel, Karl Schmidt, Ernst
Ludwig Kirchner, Paula Modersohn-Becker, Hendra Gunawan, Affandi Kusuma,
Kartika Affandi, dan lain-lain.
8. Surrealisme
Aliran seni
lukis surrealism adalah aliran seni lukis yang obyeknya terkesan
dilebih-lebihkan seperti dalam alam mimpi (dibawah kesadaran), kaya akan
fantasi/dunia semu, dan tanpa pengontrolan kesadaran biasa. Aliran seni lukis ini
lahir sejak tahun 1925 dan mendapat pengaruh konsep Sigmund Freud, ahli
Psikoanalisis dari Austria sebagai bentuk perlawanan terhadap aliran seni lukis
Dadaisme. Aliran seni lukis ini berkembang pesat di Jerman dan Perancis.
Tokoh
pelukis aliran surrealisme antara lain Marc Chagall, Salvador Dali, Paul Klee,
Andre Masson, Joan Miro, Chirico, Yves Tanguy, Roberto Matta, Sudibyo, Amang
Rahman Jubair, Ivan Hariyanto, Koeboe Sarawan, Sudibio, Makhfoed, Hening
Purnamawati, dan lain-lain.
9. Kubisme
Aliran seni lukis kubisme adalah aliran seni lukis dengan
obyek geometri dan ruang berupa balok, kubus, tabung dan piramida yang terkesan
tumpang tindih, tidak beraturan, terpecah-pecah, dan transparan. Aliran seni
lukis Kubisme berkembang di Spanyol dan Perancis yang dipelopori oleh Pablo
Picasso, George Braque, Juan Gris, Duchamp Villon, dan Fernand Leger.
10. Futurisme
Aliran seni lukis Futurisme adalah aliran seni lukis yang menampilkan
kesan gerak pada objek dengan cara pengulangan bentuk yang berubah-rubah arah. Penganut
aliran ini menentang pemikiran-pemikiran akademis. Mereka menganggap bahwa
kehidupan harus diangkat setinggi-tingginya oleh kegiatan dan tenaga yang luas
melalui revolusi/peperangan. Ciri lukisan aliran Futurisme terlihat banyak
gerak yang mengandung kecepatan. Tema yang diambil oleh pelukis Futurisme
adalah pesta dansa, arak-arakan, kerusuhan, atau kesibukan dalam masyarakat. Aliran
seni lukis ini berkembang di Italia pada tahun 1909.
Pelopor gerakan seni lukis Futurisme antara lain Baccioni,
G. Balla, Gino Severini, Maric Metti, Christoper Ricard Wine Nevinson, dan
Carlo Carra.
Aliran seni lukis Pointilisme adalah aliran seni lukis yang
cara penggambarannya dengan menggunakan teknik bintik-bintik kecil untuk
menampilkan efek cahaya dan warna, sehingga terkesan sangat detail. Tokoh pelopornya
adalah George Seurat, Henri Edmon Cross, dan Paul Signac.
12. Abstrak
Aliran
seni lukis yang merupakan hasil ungkapan batin dengan mempergunakan kesatuan
garis, bidang, warna dan unsur seni rupa lainnya. Terkadang seni lukis abstrak
memiliki pemahaman yang subjektif dan penuh tafsir. Pelukisnya antara lain
Wassily Kadinsky, Jackson Pollock, Piet Mondrian, Malevich, Jeihan, Nunung WS,
Nuzurlis Koto, Oesman Efendi, Ahmad Sadali, dan lain-lain.
13. Dadaisme
Aliran seni lukis dadaisme memiliki ciri lukisan seperti
kekanak-kekanakan, menggelikan, naif, lucu, menolak hukum seni, tetapi
mengandung keindahan dari sifat anak-anak yang masih murni/lugu. Istilah
Dadaisme diambil dari anak-anak yang sedang belajar berbicara “da-da-da”.
Aliran ini berkembang di Jerman untuk mengimbangi aliran
seni lukis Kubisme dan Ekspressionisme. Pelopornya adalah Pablo Picasso , Paul
Klee, dan Kurt Scwitters.
14.
Fauvisme
Istilah
Fauvisme berasal dari bahasa Perancis “Les Fauves” yang artinya binatang jalang,
yang dipakai oleh kritikus bernama Louis Vauxelles. Ia terkejut saat beberapa
seniman muda mengadakan pameran di Salon d’Automne pada tahun 1905, dan
menamakan galeri seni mereka dengan sebutan “Cage des Fauves“ yang artinya
sangkar binatang buas.
Aliran ini di
pelopori oleh Henri Matisse untuk melawan aliran Neoimpressionisme oleh pelukis
George Seurat dan Signac. Ciri-ciri aliran seni lukis ini lebih mengutamakan
warna-warna tanpa dicampur, cenderung liar dan kurang sopan.
15. Esensialisme
Aliran seni
lukis ini berlawanan dengan aliran seni lukis Futurisme. Aliran Esensialisme lebih
mengutamakan keseimbangan kosmis dengan mengetrapkan teknik garis, warna, bentuk ilmu ukur dan bentuk perspektif
dihilangkan. Pedoman hukum kosmos yang mereka gunakan adalah keserasian
dan keseimbangan di alam semesta.
Aliran seni
lukis ini dipelopori oleh Piet Mondriant dan Van der Leek.
16. Elementarisme
Aliran seni
lukis ini lebih mendekati gaya futurisme, mengutamakan gerak sebebas-bebasnya. Aliran
ini menghendaki seorang seniman harus bisa melukis sebebas-bebasnya. Tokoh
aliran seni lukis ini antara lain Theo van Doesburg dan Piet Mondrian.
17. Konstruktivisme
Aliran konstuktivisme
merupakan aliran seni yang berusaha melukiskan bentuk-bentuk obyek tiga dimensi
yang abstrak atau dengan menggunakan bahan bangunan modern seperti besi, kayu,
kawat dan plastik.Hasil karya seni mereka berupa seni lukis dan seni bangunan.
Aliran seni lukis Konstuktivismi dianggap bisa menimbulkan perlawanan terhadap
pemerintah Nazi (Jerman) yang dipimpin oleh Hitler. Oleh karena itu, pusat
kegiatan seni lukis ini ditutup oleh Nazi.
Pendiri aliran Konstruktivisme
antara lain Vladimir Tatlin, Naum Gabo, dan Antonio Pevsner.
18. Neoplastisisme
Aliran Neoplastitisme ini mendapat pengaruh gaya lukisan Kubisme dan
berusaha untuk menghilangkan kesan obyek natural. Aliran ini sering disebut
“The Stijl” yang berarti gaya. Ciri-ciri aliran The Stijl ini lebih mengutamakan
penyederhanaan bentuk, membebaskan dari beban peniruan alam dan memanfaatkan
bidang datar dan banyak menggunakan warna primer. Karya-karya mereka
diwujudkan dalam bentuk lukisan maupun desain (rancangan) furniture, kain,
interior dan lain-lain.
The Stijl berkembang di Belanda
yang dipelopori oleh oleh Piet Mondrian, Theo van Doesburg, Gerrit Rietveld,
Charles Stuart, Bart vander Leck, Emily Duffy, dan lain-lain.
19. Purisme
Aliran seni lukis ini timbul sebagai reaksi dalam menganlisis aliran seni
lukis kubisme yang berlebihan dan perlu dimurnikan lagi. Pelukis aliran ini
antara lain Fernand Leger, La Corbusier dan Constantin Brancusi.
c. Post Modern
Post modern adalah gaya seni rupa sesudah modern. Gaya
seni rupa post modern cenderung lebih bebas dalam berekspresi, tidak mau
terikat aturan tertentu dan memiliki penyederhanaan bentuk.
Gaya seni rupa
post modern berkembang menjadi beberapa jenis aliran, yaitu:
- Pop
Art, cirinya berkesan seolah -olah
sindiran, karikatur, humor dan apa adanya dapat ditampilkan walaupun tidak lazim
dalam karya seni. Seni rupa pop art lahir di Amerika dengan para senimannya antara
lain Christo, Crash,
Jim Dine, Red Grooms, Damien Hirst, Keith
Haring, David Hockney, Jasper Johns, Roy Lichtenstein, Claes
Oldenburg, Robert Rauschenberg, James
Rosenquist, Frank Stella, Tom Wesselmann, Andy Warhol dan lain-lain.
-
Optical Art, adalah seni non objektif yang berusaha menampilkan bentuk-bentuk
geometris atau garis -garis yang diulang secara teratur rapi dan terperinci
dengan menggunakan warna-warna cemerlang. Tokoh pelopor aliran Optical Art antara lain Jackson Pollock, William de Kooning, dan Bridget
Riley.
Demikianlah beberapa aliran dalam seni lukis modern. Semoga bermanfaat bagi kita semua.