Kamis, 08 Juni 2017

ALIRAN-ALIRAN/GAYA SENI LUKIS MODERN



ALIRAN-ALIRAN SENI LUKIS MODERN
Oleh: Abdul Aziz SPd


Seni rupa murni mengalami perkembangan-perkembangan sesuai dengan peradaban zaman. Karya seni rupa murni yang sangat pesat perkembangannya adalah seni lukis dengan berbagai aliran (gaya), terutama di negara-negara Eropa seperti Belanda, Perancis, Belgia, Spanyol, Italia, Inggris dan Austria. Bahkan pengaruh seni lukis modern juga berkembang di Indonesia yang dipelopori oleh Raden Saleh Syarif Bustaman.
Aliran-aliran seni lukis modern antara lain:
1. Klasikisme
Aliran Klasikisme muncul sebagai reaksi terhadap aliran seni Barok  yang cenderung berorientasi pada gereja dan raja. Aliran seni ini berkembang pesat pada zaman Renaissance di Eropa (Perancis) untuk mengembalikan kejayaan seni klasik Yunani dan Romawi. Aliran seni lukis Klasikisme memiliki ciri-ciri antara lain kaku/satatis, banyak menggunakan warna dingin/kurang berperasaan, obyek yang dilukis tentang mitologi/sejarah, tidak adanya gerak yang berlebihan, dan pencahayaan sederhana.
Tokohnya antara lain Jacques Louis David , Watteau, Ringaud, Viee Lebrun, Fragnorad, dan Marisot Boucher.





2. Neoklasisisme
Aliran seni lukis Neoklasikisme merupakan kelanjutan aliran Klasikisme (seni Klasik ke dua) yang memiliki ciri-ciri antara lain sederhana, dingin, terkesan kaku, objek lukisan sekitar lingkungan istana/tokoh agama, bersifat intelektual/akademis, semua bentuk dibatasi dengan garis nyata, berkesan tenang dan agung. Pelopor aliran ini adalah Jacques Louis David dan Jean Auguste Dominique Ingres.


3. Romantisme
Aliran seni lukis ini lebih banyak menggambarkan adegan-adegan dramatis/kegetiran/dahsyat, penuh ketegangan-ketegangan, ungkapan gerak berlebihan/penuh khayal (perasaan), mengungkapkan kejadian kuno yang fantastis, komposisi lebih hidup, dan warna cenderung cerah. Salah satu lukisan bergaya Romantisme yang sangat terkenal adalah karya Gericault yang berjudul “Raft of Medusa”.  Aliran seni lukis Romantisme dipelopori oleh Eugene Delaxroic (Perancis), Theodore Gericault (Perancis), Fransisco Goya (Spanyol), Rubens (Belanda), William Turner (Inggris), Cemille Corot, dan Millet.
Pelukis legendaris dunia dari Indonesia yang menganut aliran Romantisme adalah Raden Saleh Syarif Bustaman. Beliau dianggap sebagai pelopor seni lukis modern di Indonesia. Namun sayang, sepeninggal Raden Saleh seni lukis di Indonesia sempat vakum cukup lama, karena tidak ada kader (penerus) beliau. Karya-karya Raden Saleh yang terkenal antara lain Seorang tua dan Bola Dunia (1835), Berburu Banteng (1851), Bupati Majalengka (1852), Penangkapan Pangeran Diponegoro (1857), Harimau Minum (1863) dan Perkelahian dengan Singa (1870).


4. Naturalisme
Aliran seni lukis gaya Naturalis merupakan aliran yang lebih mengutamakan keindahan yang dilebih-lebihkan serta banyak terinsiparasi obyek alam. Hasil karya seni lukis Naturalisme banyak berupa lukisan potret atau pemandangan alam yang dibuat sangat indah, cantik, dan mempesona.
 Ciri-ciri lukisan gaya Naturalisme antara lain mengutamakan keindahan/kemolekan yang berlebihan, pengaturan komposisi lebih bebas, warna-warna lebih cerah/meriah/harmonis, banyak mengambil obyek alam/potret diri, dan kaya akan fantasi. Pelukis naturalis yang terkenal antara lain Rembrant Harmenz van Rijn, Jon Constable, Petrus Paulus Rubens, Claude, Gainsbrough, Rudolf Bonnet, Le Mayeur, R. Locatelli dab Albercth Dure, Wakidi, Abdullah Surya Soebroto, RM Pirngadi, Wahdi Sumanta,  Dullah, Arfial Arsad Hakim, dan Basuki Abdullah.

5. Realisme
Aliran seni lukis realisme adalah aliran seni lukis yang menggambarkan kesan apa adanya/riil/nyata dan tanpa dibuat-buat (bukan ilusi). Aliran seni lukis Realis mendapatkan tempat tersendiri setelah berhasil menandingi aliran seni lukis Romatik yang lebih menonjolkan ilusi.
Gerakan seni lukis Realisme dipelopori oleh Francisco Jose de Goya (Spanyol), Honore Daumier (Perancis), Gustavo Courbet (Spanyol), Leaonardo Da Vinci (Italia), Rembrant Van Rijn (Belanda), George Hendrik Breitner, S. Soedjojono, Barli  Sasmitawinata, Trubus Sudarsono, Joko Pekik, Wardoyo, dan lain-lain. 

6. Impressionisme
Impressionisme adalah aliran seni lukis yang mengutamakan ketepatan efek pencahayaan sesaat. Gerakan seni lukis ini muncul pada abad ke-19 di Paris (Perancis). Aliran seni lukis Impressionisme sering juga dinamakan realisme cahaya (light painting). Seorang pelukis Impressionisme dituntut menguasai kemampuan melukis dalam situasi pencahayaan saat itu juga. Oleh sebab itu mereka harus bisa memperhitungkan pewarnaan yang tepat, lukisan tidak perlu detail, dan berusaha menghilangkan kesan garis.
Pelopor gerakan seni lukis Impressionisme antara lain Pierre Auguste Renoir, Claude Monet, John Counstable, Richard Poker Bonington, Marisot, Alfred Sisley, Mary Cassat, Jean Francois Millet, Eduardo Manet, Edgar Degas, Pisarro, George Seurat, Jan Vermeer, Paul Cazanne, Paul Gaugin, Henri Braekeloer, dan lain-lain

7. Ekspressionisme
Aliran seni lukis ekspressionisme adalah aliran seni lukis yang mengutamakan ekspresi (curahan batin/emosi), nafsu dan sensasi. Bila kita amati, obyek lukisan aliran ini lebih banyak berupa goresan-goresan warna atau coretan yang terkesan spontan, obyek lebih bebas, sarat akan simbol-simbol, namun memiliki sentuhan dan bentuk yang artistik.
Tokoh pelukis aliran ekspressionisme antara lain Vincen van Gogh (Belanda), Gaugin, Cazanne, Munch, Hodler, Emil Nolde, Fritz Bleyl, Erich Heckel, Karl Schmidt, Ernst Ludwig Kirchner, Paula Modersohn-Becker, Hendra Gunawan, Affandi Kusuma, Kartika Affandi, dan lain-lain.

8. Surrealisme
Aliran seni lukis surrealism adalah aliran seni lukis yang obyeknya terkesan dilebih-lebihkan seperti dalam alam mimpi (dibawah kesadaran), kaya akan fantasi/dunia semu, dan tanpa pengontrolan kesadaran biasa. Aliran seni lukis ini lahir sejak tahun 1925 dan mendapat pengaruh konsep Sigmund Freud, ahli Psikoanalisis dari Austria sebagai bentuk perlawanan terhadap aliran seni lukis Dadaisme. Aliran seni lukis ini berkembang pesat di Jerman dan Perancis.
Tokoh pelukis aliran surrealisme antara lain Marc Chagall, Salvador Dali, Paul Klee, Andre Masson, Joan Miro, Chirico, Yves Tanguy, Roberto Matta, Sudibyo, Amang Rahman Jubair, Ivan Hariyanto, Koeboe Sarawan, Sudibio, Makhfoed, Hening Purnamawati, dan lain-lain.

9. Kubisme
Aliran seni lukis kubisme adalah aliran seni lukis dengan obyek geometri dan ruang berupa balok, kubus, tabung dan piramida yang terkesan tumpang tindih, tidak beraturan, terpecah-pecah, dan transparan. Aliran seni lukis Kubisme berkembang di Spanyol dan Perancis yang dipelopori oleh Pablo Picasso, George Braque, Juan Gris, Duchamp Villon, dan Fernand Leger.

10. Futurisme
Aliran seni lukis Futurisme adalah aliran seni lukis yang menampilkan kesan gerak pada objek dengan cara pengulangan bentuk yang berubah-rubah arah. Penganut aliran ini menentang pemikiran-pemikiran akademis. Mereka menganggap bahwa kehidupan harus diangkat setinggi-tingginya oleh kegiatan dan tenaga yang luas melalui revolusi/peperangan. Ciri lukisan aliran Futurisme terlihat banyak gerak yang mengandung kecepatan. Tema yang diambil oleh pelukis Futurisme adalah pesta dansa, arak-arakan, kerusuhan, atau kesibukan dalam masyarakat. Aliran seni lukis ini berkembang di Italia pada tahun 1909.
Pelopor gerakan seni lukis Futurisme antara lain Baccioni, G. Balla, Gino Severini, Maric Metti, Christoper Ricard Wine Nevinson, dan Carlo Carra.

11. Pointilisme
Aliran seni lukis Pointilisme adalah aliran seni lukis yang cara penggambarannya dengan menggunakan teknik bintik-bintik kecil untuk menampilkan efek cahaya dan warna, sehingga terkesan sangat detail. Tokoh pelopornya adalah George Seurat, Henri Edmon Cross, dan Paul Signac.

12. Abstrak
                Aliran seni lukis yang merupakan hasil ungkapan batin dengan mempergunakan kesatuan garis, bidang, warna dan unsur seni rupa lainnya. Terkadang seni lukis abstrak memiliki pemahaman yang subjektif dan penuh tafsir. Pelukisnya antara lain Wassily Kadinsky, Jackson Pollock, Piet Mondrian, Malevich, Jeihan, Nunung WS, Nuzurlis Koto, Oesman Efendi, Ahmad Sadali, dan lain-lain.



13. Dadaisme
Aliran seni lukis dadaisme memiliki ciri lukisan seperti kekanak-kekanakan, menggelikan, naif, lucu, menolak hukum seni, tetapi mengandung keindahan dari sifat anak-anak yang masih murni/lugu. Istilah Dadaisme diambil dari anak-anak yang sedang belajar berbicara “da-da-da”.
Aliran ini berkembang di Jerman untuk mengimbangi aliran seni lukis Kubisme dan Ekspressionisme. Pelopornya adalah Pablo Picasso , Paul Klee, dan Kurt Scwitters.



14. Fauvisme
Istilah Fauvisme berasal dari bahasa Perancis “Les Fauves” yang artinya binatang jalang, yang dipakai oleh kritikus bernama Louis Vauxelles. Ia terkejut saat beberapa seniman muda mengadakan pameran di Salon d’Automne pada tahun 1905, dan menamakan galeri seni mereka dengan sebutan “Cage des Fauves“ yang artinya sangkar binatang buas.
Aliran ini di pelopori oleh Henri Matisse untuk melawan aliran Neoimpressionisme oleh pelukis George Seurat dan Signac. Ciri-ciri aliran seni lukis ini lebih mengutamakan warna-warna tanpa dicampur, cenderung liar dan kurang sopan.



15. Esensialisme
Aliran seni lukis ini berlawanan dengan aliran seni lukis Futurisme. Aliran Esensialisme lebih mengutamakan keseimbangan kosmis dengan mengetrapkan teknik garis, warna,  bentuk ilmu ukur dan bentuk perspektif dihilangkan. Pedoman hukum kosmos yang mereka gunakan adalah keserasian dan keseimbangan di alam semesta.
Aliran seni lukis ini dipelopori oleh Piet Mondriant dan Van der Leek.


16. Elementarisme
Aliran seni lukis ini lebih mendekati gaya futurisme, mengutamakan gerak sebebas-bebasnya. Aliran ini menghendaki seorang seniman harus bisa melukis sebebas-bebasnya. Tokoh aliran seni lukis ini antara lain Theo van Doesburg dan Piet Mondrian.


17. Konstruktivisme
Aliran konstuktivisme merupakan aliran seni yang berusaha melukiskan bentuk-bentuk obyek tiga dimensi yang abstrak atau dengan menggunakan bahan bangunan modern seperti besi, kayu, kawat dan plastik.Hasil karya seni mereka berupa seni lukis dan seni bangunan. Aliran seni lukis Konstuktivismi dianggap bisa menimbulkan perlawanan terhadap pemerintah Nazi (Jerman) yang dipimpin oleh Hitler. Oleh karena itu, pusat kegiatan seni lukis ini ditutup oleh Nazi.
Pendiri aliran Konstruktivisme antara lain Vladimir Tatlin, Naum Gabo, dan Antonio Pevsner.


18. Neoplastisisme
Aliran Neoplastitisme ini mendapat pengaruh gaya lukisan Kubisme dan berusaha untuk menghilangkan kesan obyek natural. Aliran ini sering disebut “The Stijl” yang berarti gaya. Ciri-ciri aliran  The Stijl ini lebih mengutamakan penyederhanaan bentuk, membebaskan dari beban peniruan alam dan memanfaatkan bidang datar dan banyak menggunakan warna primer. Karya-karya mereka diwujudkan dalam bentuk lukisan maupun desain (rancangan) furniture, kain, interior dan lain-lain.
The Stijl berkembang di Belanda yang dipelopori oleh oleh Piet Mondrian, Theo van Doesburg, Gerrit Rietveld, Charles Stuart, Bart vander Leck, Emily Duffy, dan lain-lain.

 
19. Purisme
Aliran seni lukis ini timbul sebagai reaksi dalam menganlisis aliran seni lukis kubisme yang berlebihan dan perlu dimurnikan lagi. Pelukis aliran ini antara lain Fernand Leger, La Corbusier dan Constantin Brancusi.
 
c. Post Modern
Post modern adalah gaya seni rupa sesudah modern. Gaya seni rupa post modern cenderung lebih bebas dalam berekspresi, tidak mau terikat aturan tertentu dan memiliki penyederhanaan bentuk.
Gaya seni rupa post modern berkembang menjadi beberapa jenis aliran, yaitu:
- Pop Art, cirinya berkesan seolah -olah sindiran, karikatur, humor dan apa adanya dapat ditampilkan walaupun tidak lazim dalam karya seni. Seni rupa pop art lahir di Amerika dengan para senimannya antara lain Christo, Crash, Jim Dine, Red Grooms, Damien HirstKeith Haring, David Hockney,  Jasper Johns, Roy LichtensteinClaes Oldenburg,  Robert Rauschenberg, James Rosenquist, Frank Stella,  Tom Wesselmann, Andy Warhol dan lain-lain.


- Optical Art, adalah seni non objektif yang berusaha menampilkan bentuk-bentuk geometris atau garis -garis yang diulang secara teratur rapi dan terperinci dengan menggunakan warna-warna cemerlang.  Tokoh pelopor aliran Optical Art  antara lain  Jackson Pollock, William de Kooning, dan Bridget Riley.


 Demikianlah beberapa aliran dalam seni lukis modern. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar